Selasa, 01 Januari 2013

Akhirnya Dapat Juga BSA B40

Dana yang belum cukup untuk membeli motor-motor Eropa yang terkenal bernilai jual tinggi itu memaksa Muhammad Najib (38) bersabar.

Kala dana sudah terkumpul, lagi-lagi Najib, sapaannya, harus bersabar lantaran tak banyak atau sulit menemukan orang-orang yang hendak menjual motor-motor antik Eropa.

Penantian panjang Najib akhirnya terjawab. Pada 2012, Najib berhasil menemukan orang yang hendak menjual motor Birmingham Small Army (BSA) buatan Inggris. Kebetulan pula, motor Eropa yang sedang dicarinya yakni motor BSA B40 1960 kapasitas 350cc. 

Maka kesempatan itu tak disia-siakannya. Alhasil, dengan merogoh uang Rp 30 juta-an, ia memiliki motor tersebut. "Yang membuat saya berani merogoh kocek agak dalam lantaran kondisi mesin motor hidup dan onderdil motor masih original," ujarnya. 

Najib yang sudah 'gila' dengan motor eropa sejak 1997 itu tak serta-merta menggeber motor yang baru dibelinya tersebut. Beberapa onderdil motor masih harus dilengkapinya untuk mempertahankan originalitas motor BSA. 

Ia pun memesan onderdil-onderdil motor yang diperlukan seperti mblem BSA, karet tangki, tutup tangki, kampas kopling, sok belakang dan beberapa onderdil lain. "Saya memesan onderdil motor di Bandung, Surabaya dan Yogyakarta. Setelah onderdilnya lengkap, saya mulai membangun motor dan memakan waktu sekitar dua bulan," ungkapnya. 

Kepuasan seketika meliputi perasaan Najib kala motor BSA miliknya yang dicat kuning krim itu sudah 
siap menjajal jalanan Kota. Sempat terpikir, rasa-rasanya tak mungkin bisa memiliki motor Eropa lantaran harga jualnya yang tinggi. 

Namun, berbekal keinginan kuat dan kerja keras yang tak kenal lelah, Najib akhirnya dapat 'meringkus' BSA ke garasi rumahnya yang terletak di Jl Karet, No 45. "Bila ada rezeki, saya mau membeli motor Eropa ber-cc lebih tinggi dari motor eropa yang saya miliki kini," harap pria beranak dua yang bekerja sebagai Mekanik Freelance itu. 

Kegemaran Najib pada motor Eropa juga dilandasi niat untuk merawat sejarah motor BSA yang sudah berumur tua dan tidak diproduksi lagi. Motor Eropa seperti BSA dan motor-motor eropa tua lainnya, tidak pernah surut harganya kendati zaman kian maju. 

"Misal, orang mempunyai uang Rp 25 juta. Kemudian dibelikannya motor-motor keluaran sekarang. Boleh jadi, dua atau tiga tahun mendatang, harga jualnya akan turun. Namun, 'bermain' dengan motor Eropa, nilai jualnya tidak akan susut," jelasnya.(sumber:tribun pontianak/ful)